Rabu, 05 Februari 2014

MENUJU KESEMPURNAAN TINJAUAN CANDI BOROBUDUR


Bermula dari perjalanan wisata study tour kelas IX SMP Bhakti Mulia Wonosobo yang dilaksanakan pada Selasa, 17 Desember 2013 ke sekitar Kabupaten Magelang dan Kodya Yogyakarta maka saya mendapatkan hasil pengamatan tentang fokus topik Sejarah dan Pengajaran tentang CANDI BOROBUDUR. Pengamatan dan Pengajaran tersebut dapat tertuang demikian:
          Candi Borobudur merupakan salah satu World Wonder Heritage yang di dalamnya penuh kemegahan dan misteri. Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga dari wangsa Syailendra pada tahun 824 MASEHI. Borobudur berarti Gunung yang berteras – teras (Budhara) atau biara yang terletak di tempat yang tinggi. Borobudur merupakan Candi Budha yang berpola Punden Berundak atau batu susun dengan 10 tingkat dengan tinggi 34,5 meter. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran, dan satu tingkat di atasnya berbentuk stupa Budha.
          Pengajaran setiap tingkat dalam Candi Borobudur adalah sesuai dengan ajaran Budha Mahayana. Setiap orang yang ingin menjadi Budha harus melalui setiap tingkatan. Bagian atau tingkatan dasar disebut Kamadhatu yang berarti dalam tahapan tersebut manusia masih terikat nafsu duniawi. Tingkatan berikutnya adalah Rupadhatu dimana manusia telah terbebas dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Tingkat berikutnya disebut Arupadhatu yang melambangkan manusia telah terbebas dari nafsu, rupa dan bentuk. Bagian paling atas atau tertinggi adalah Arupa atau dapat disebut Nirwana tempat Budha bersemayam. Informasi tambahannya adalah apabila kita mengelilingi candi searah jarum jam maka dapat melihat relief kisah Ramayana dan Budha termasuk relief kemajuan pertanian dan relief kemajuan pelayaran.
          Kesimpulan dari pengajaran di atas adalah supaya saya dapat belajar bercermin supaya lebih bijak dengan pedoman JAS MERAH “Jangan sekali – kali meninggalkan Sejarah”, karena sejarah adalah masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Selain itu kita juga belajar untuk selalu taat dan bergantung pada Tuhan Sumber Penolong yang memberi kita hikmat, didikan, serta kasih pada setiap tingkatan hidup kita. Maka setialah dan takutlah akan Tuhan sehingga kita memperoleh pengetahuan yang benar. ANS 2013.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar